Ngalis

Kini bibirnya semerah darah. Ia usapkan gincu itu sekali lagi. Ia mulai memegang kuas, ia lirik suaminya yang masih santai bersama buku. Ia menegur. “Mas, jangan pakai sandal yang itu. Pakai sandal yang baru.” Ia mulai sapu alisnya. Ia telah berlatih ratusan kali demi bentuk alis yang pas, agar wajahnya yang bulat tampak lebih tirus. […]

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.