Juliet ‘Elly’ kami telah pergi

Group WA ‘GEMA’ yang tidak aktif bertahun-tahun tiba-tiba rame pada Senin 2 September 2024. Ada salah satu anggota group yang mengabarkan bahwa seorang perempuan bernama Elly meninggal dunia. Group WA tersebut berisi anggota Teater Gema IKIP PGRI Semarang angkatan tahun 2000. Ada dua senior dari angkatan sebelumnya adalah Mbak Isyaroh dan Mas Budi, lurah teater pada waktu itu.

Sebagaimana biasa ketika ada teman meninggal maka ucapan doa bertebaran. Usai ucapan-ucapan itu reda obrolan berlanjut tentang saling tanya kabar, mengenang masa-masa lalu saat bersama. Ternyata pertemanan kami telah berlangsung selama 24 tahun. Waw. Keakraban kami tidak berkurang sedikitpun. Dulu seingatku seangkatan ada tiga puluhan orang. Keakraban kami dibangun dari latihan bersama yang dilaksanakan sepekan bisa tiga kali, kumpul setiap hari di sanggar, dikarantina sebelum pentas selama satu pekan.

Kami diworkshop di Suruh, Koripan, Kabupaten Semarang. Kami latihan olah gerah, teknik vokal, bloking, hingga penggarapan naskah.

Kali ini saya akan mengingat Elly sahabat kami yang baru saja meninggal itu. Ia adalah perempuan rupawan, berambut hitam dan panjang. Saat kami menggarap pementasan Romeo dan Juliet, ia memerankan tokoh Juliet bersama Yulian. Juliet diperankan oleh dua orang yaitu Elly dan Yulian. Sedangkan Romeo diperankan oleh Mas Hery SGR, sahabat yang juga sudah meninggal dua tahun lalu.

Kami adalah remaja-remaja penuh gejolak pada waktu itu. Kami semangat berlatih. Biasanya melingkar mengenakan kaos warna hitam berlengan tiga perempat. Kaos itu berlogo gema berwarna putih hitam membentuk huruf G dan seperti bentuk gema. Ada tulisan teater Gema dan slogan “Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata”.

Berbagai pementasan kami garap dan yang paling monumental adalah pementasan Romeo dan Juliet. Kami latihan untuk pementasan ini selama delapan bulan dan dipentaskan dua kali yaitu di AULA IKIP PGRI Semarang dan IAIN Walisongo Semarang. Pementasan ini berdurasi selama dua jam.

Elly yang saya ingat adalah anak yang ceria paling tidak ketika di depan saya tidak pernah dia bersedih paling tidak di depan saya. Satu kali dia agak panik adalah ketika acara Festival Monolog Tingkat Kota Semarang yang diselenggarakan oleh Teater Gema. Salah satu piala yang ia bawa terjatuh dan pecah saat malam penganugrahan.

Saya dan dia pernah dalam satu proyek pementasan keliling oleh Teater Merah. Ia penata rias dan saya adalah penata panggung. Kami pentas naskah monolog Aeng karya Putu Wijaya dan Sebuah Pertanyaan Untuk Cinta gubahan cerpen Seno Gumira Aji Darma.

Usai dia lulus dan saya juga lulus hanya sesekali kami saling sapa di media sosial, sesekali ketemu saat sama-sama menghadiri acara teater gema, dan ketemu beberapa kali beberapa tahun terakhir ini ketika dia tinggal di Semarang.

Ia meminta saya untuk membuat naskah dan dia menjadi produser atas pementasan naskah tersebut. Naskah tersebut berjudul ‘Pohon Babi”. Naskah itu dipentaskan saat acara ulang tahun teater gema.

Selamat jalan Elly. Terimakasih atas segala kenangan yang indah ini.

0Shares
Dosen di Universitas PGRI Semarang. Penulis buku Soko Tatal dan kumpulan cerpen Di Atas Tumpukan Jerami. Penggiat di Simpul Gambang Syafaat Semarang dan Maiyah Kalijagan Demak.
Pos dibuat 143

2 tanggapan pada “Juliet ‘Elly’ kami telah pergi

  1. Saya selaku pemeran “Kapulet” Ayah “Juliet” sangat kehilangan.
    Selamat Jalan Elly Juliet, tempat terbaik untukmu disana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.