Tugu Al-Qur’an Demak

“Demi Allah, Dia tidak akan pernah menakutimu. Engkau menjalin hubungan silaturahmi, mengatasi persoalan-persoalan orang lain, menyantuni kaum papa, memuliakan tamu, dan selalu berupaya menolong atas nama kebenaran” begitulah kata Khadijah saat Nabi menggigil usai mendapatkan Wahyu pertama.

Berhari-hari sebelum peristiwa itu ada dorongan yang kuat pada diri Muhammad untuk melakukan tahhannuts. Berdiam diri di gua Hira. Diceritakan bahwa Arab pada masa itu masih rimbun juga banyak aliran air. Begitu pula di sekitar gua Hira.

Di Demak berdiri tugu mushaf Al-Qur’an mungkin untuk mengenang peristiwa itu. Tugu itu merupakan himbauan kepada masyarakat untuk mendirikan Al Qur’an. Aisyah RA, istri Nabi berkata “Akhlak Nabi SAW adalah Alquran” (HR Muslim).

Oh ya jika kamu ke Demak, lihat tugu itu, aku tinggal di dekat tugu itu. Kamu cukup menyebrang lalu jalan ke arah Semarang sambil teriak-teriak memanggil namaku maka aku akan menyahut. Jika aku di rumah, tentu saja.

0Shares
Dosen di Universitas PGRI Semarang. Penulis buku Soko Tatal dan kumpulan cerpen Di Atas Tumpukan Jerami. Penggiat di Simpul Gambang Syafaat Semarang dan Maiyah Kalijagan Demak.
Pos dibuat 143

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.