Mendengar ada orang mabuk, beliau mengingatkan dan memarahi di pengeras suara setelah salat idul Fitri. Ada anak-anak menaruh sepedanya di masjid, dan anak-anak itu pergi dan tidak mengaji, beliau mengumumkan di pengeras suara masjid, “Ibu-ibu ini anaknya diurusi. Kendaraan di parkir masjid, tapi anaknya entah kemana.”
Dan kami semua tidak pernah merasa sakit hati. Karena yang melakukan itu adalah Mbah Zainuri, pengasuh kami semua. Di tempat kami, senakal-nakalnya anak atau remaja, ia tidak akan berani dengan Mbah Yai. Mereka tetap merasa wajib sungkem setiap lebaran.
Jum’at Pahing, 2 Robiul Awal 8 Oktober 2021 adalah waktu yang dipilih oleh Allah dipanggilnya keharibaanNya, kekasih kami semua, pengasuh kami, cinta kami Mbah Yai K.H. Muhammad Zainuri. Beliau adalah sesepuh Masjid Usisa Ala Taqwa Dukuh Cabean, Desa Sedorejo, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak.
Beliau telah mengurus kami dari kelahiran, pernikahan, hingga masalah kematian. Kini tiba saat melepas beliau pada hari yang indah ini. Beliau meninggal sebelum salat Jum’at dilaksanakan dan beliau disalatkan oleh jamaah salat Jumat yang biasa beliau imami persis di belakang pengimaman yang biasa tempati.
Tidak terkira kesedihan kami semua. Tapi sebagaimana yang beliau sampaikan ratusan kali di pengajian bakda dhuhur Jumat, setelah salat idul Fitri, dan berbagai kesempatan lain, setiap kebaikan pasti akan dibalas dengan kebaikan oleh Allah. Selama hidup beliau hanya kebaikan belaka yang beliau lakukan, pasti Allah juga membalasnya dengan kebaikan pula. Allah pasti memberi tempat terbaik baginya.
Trimakasih mas hajir, kami bersyukur dibesarkan dididik oleh bapak seperti beliau.