Denyut Ramadan di kota Semarang

Setidaknya sebulan sekali aku ke Kauman Semarang. Aku biasanya ke toko buku Toha Putra yang letaknya di samping Masjid Agung Semarang. Bapak menyuruhku ke sana membeli kitab. Kitab masih hidup, masih dicetak, dan dibaca sampai hari ini.

Begitu pula hari ini(29/04) aku datang untuk membeli dua kitab. (Nasibku hanya dititipi membeli tanpa mampu membaca kitab itu). Aku datang saat salat jamaah dhuhur dilaksanakan. Semarang sedang dalam keadaan puncak panas. Masuk area masjid akan terlihat para pedagang kurma di samping masjid. Selain itu juga ada pedagang tasbih, kupluk, peci, tas, dll.

Karena telanjur telat ikut jamaah maka aku masuk toko dulu, mencari kitab yang aku butuhkan. Setelah itu aku baru masuk masjid. Badan rasanya nyess saat menyentuh air wudhu. Bagaikan besi panas tersentuh air, berasap.

Di serambi masjid, pengajian posonan akan segera dimulai. Mereka para jamaah melantunkan do’a yang dilagukan serentak dan merdu. Para jamaah lain yang baru datang bergabung di belakang. Di dalam masjid orang-orang salat, ada yang mengaji, ada yang berdiam diri. Masuk ke masjid itu masuk ke kedamaian. Selamat menjalankan puasa para sahabat.

0Shares
Dosen di Universitas PGRI Semarang. Penulis buku Soko Tatal dan kumpulan cerpen Di Atas Tumpukan Jerami. Penggiat di Simpul Gambang Syafaat Semarang dan Maiyah Kalijagan Demak.
Pos dibuat 134

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.